Kamu Pasti Gagal,

Entah dari mana harus mulai bercerita. Tiba-tiba saja tadi waktu dalam perjalanan pulang kantor, sempat kepikiran untuk nulis ini. Pernah nggak kamu punya pikiran “Duh bisa nggak ya? Takut gagal nih”. Percayalah, kamu pasti gagal 🙂

Kenapa pasti gagal? Ya karena kamu ingin sukses. Kegagalan kalo menurut orang lain, adalah lawan kata dari kesuksesan. Tapi yang berlawanan itu bukan berarti tidak bisa dipisahkan. Justru kegagalan itu berdampingan erat dengan yang namanya kesuksesan.

Misalnya begini, ada terang ada juga gelap kan? Apa bisa gelap dan terang dipisah? Nggak kan? Nah kalo gitu jangan takut gagal. Karena kamu pasti gagal.
Pertanyaan yang sebenarnya bukanlah ” Apakah saya sanggup?”, tapi yang harus kamu tanyakan adalah “Kenapa kamu takut gagal?”. Dari situ kamu akan menemukan tindakan-tindakan yang akan menuntunmu menghindari kegagalan, tapi cuma untuk sementara hehehe.. Kenapa untuk sementara? Yups, kamu tau jawabannya: karena kamu pasti gagal.

Izinkan saya memberi contoh:
Dulu, waktu pertama kali selesai lulus kuliah, saya mendapatkan tawaran dari teman untuk membuat sebuah software sederhana. Software yang hanya mencatat beberapa master, transaksi, dan sedikit laporan. Sistemnya juga tidak terlalu rumit.

Tapi bagi saya, membuat software untuk orang lain dan nantinya dipakai untuk kegiatan sehari-hari bukanlah hal yang mudah. Apalagi saya waktu itu belum pernah membuat software yang digunakan sehari-hari, cuma sebatas tugas kuliah. Yang penting bisa jalan pas diuji dosen hahaha :P.

Tapi yang ini beda, apalagi saya belum pernah membuat laporan menggunakan Crystal Report. Akhirnya bergurulah saya ke teman saya ini. Setelah tanya ini itu, coba oprek sana dan sini akhirnya bisa juga membuat laporan.

Dengan semangat yang menggebu-gebu, saya selesaikan softwarenya. Meski terkadang saya belain begadang, hanya untuk memperoleh kesempurnaan. Ya, saya waktu itu berpikir, “Ini adalah project pertama saya, jangan sampai gagal.” . Gagal yang saya maksud disini adalah jangan sampai software itu ada bug (error) yang membuat user (pengguna software) itu jadi tidak bisa kerja nantinya.

Saat sudah selesai, saya kirim software tersebut ke teman saya agar bisa diforward ke pembeli. Saya tunggu beberapa hari masih tidak ada kabar tentang pembeli software tersebut. Beberapa hari kemudian teman saya mengabarkan kalau software tersebut dibawa lari si pembeli dan belum dibayar. Jreng jreng! Hilang sudah kesempatan saya menikmati lembaran ratusan ribu rupiah T__T.

Ya saya gagal, saya gagal mendapatkan uang dari hasil jerih payah. Tapi tak apalah, toh saya juga dapat ilmu baru selama menyelesaikan software itu. Lihat kan, saya sudah berusaha agar software saya tidak gagal di mata calon pembeli, tapi saya tetap gagal, saya gagal mengibas-ngibaskan lembaran ratusan ribu rupiah seperti yang ada di film-film. Aaargghh…

Tapi apakah saya berhenti sampe disitu? Tidak. Sampe sekarang pun saya masih menjadi programmer. Dan alhamdulillah ilmu saya terus bertambah sampai sekarang 😀 . Kalau tidak ada alasan untuk berhenti mencoba sukses, kenapa mesti berhenti?

Itulah kenapa kadang saya menyebutnya dengan “kesukesan sementara”. Bukan karena saya tidak mau berbaik sangka, tapi karena cepat atau lambat, akan ada faktor lain yang mengakibatkan kamu gagal, gagal di bidang lain, di bidang atau yang mungkin tidak kamu perhitungkan.

Lalu apakah kamu harus jadi paranoid? Apakah kamu harus takut untuk mencoba? Tidak! Kalo kamu sudah melakukan semaksimal mungkin, kenapa harus takut? Apakah kamu lupa kalo tadi saya bilang kegagalan itu berdampingan erat dengan kesuksesan?

Jadi kalo kamu sudah berusaha dengan semaksimal mungkin, tinggal menunggu saja hasilnya dengan sabar, kalo kamu tidak gagal ya berarti kamu sukses 🙂 .

Kalo sudah sukses bersyukurlah, karena masih ada tantangan buat kamu di depan. Jangan cepat puas, tapi jangan lupa bersyukur.

Karena biarpun kamu pasti gagal, tapi kamu juga pasti berhasil 😉 .